Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sempat protes ke kursi komisioner KPU dan Bawaslu saat Joko Widodo menyinggung soal lahan Prabowo di debat kedua Pilpres 2019 semalam. Rupanya momen protes itu sempat panas hingga Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ikut maju.
Momen tersebut diabadikan dalam sebuah video oleh tim BPN lalu diposting Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief. Dalam video berdurasi 45 detik itu, terlihat sejumlah anggota BPN Prabowo-Sandiaga menghampiri deretan kursi komisioner KPU dan Bawaslu di ruangan debat di The Sultan Hotel, Jakarta.
Beberapa di antaranya ada Priyo Budi Santoso, Maher Algadri, Putra Jaya Husin, dan Jansen Sitindaon.
"Kita minta KPU menegur Pak Jokowi sekarang karena apa yang disampaikan Pak Jokowi adalah salah," ujar salah satu anggota BPN Prabowo ke pihak KPU.
Tampak pula beberapa anggota Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin yang ikutan maju. Seperti di antaranya Aria Bima, Bahlil Lahadalia, dan beberapa yang lainnya.
"Dia menyerang pribadi, kita juga bisa," kata Maher Algadri kepada Aria Bima. Aria Bima lalu menenangkan Maher.
Saat suasana memanas, Luhut yang duduk bersama barisan para menteri lainnya juga terlihat maju. Tak jelas apa yang disampaikan purnawirawan Kopassus itu. Hanya saja ekspresi Luhut terlihat tegang. Beberapa orang tampak menenangkannya hingga akhirnya Luhut kembali duduk.
"Kita protes keras ke Bawaslu ke KPU, harus menegur pihak 01. Pak Luhut ikut terpancing emosi dan maju juga. Bereaksi karena pihak 02 komplain. Tapi akhirnya Pak Luhut dirangkul supaya duduk," kata Putra Jaya Husin saat dimintai konfirmasi, Senin (18/2/2019).
Menurut Putra, sejumlah anggota TKN Jokowi ikut mengerubung di kursi KPU dan Bawaslu saat BPN Prabowo mengajukan protes. Padahal kubu Prabowo tidak memberikan protes kepada tim Jokowi, melainkan kepada KPU dan Bawaslu sebagai penyelenggara debat.
"Ikut merubung ke KPU dan Bawaslu. Padahal kita komplain ke penyelenggara pemilu. Ada Aria Bima, Bahlil, Rizal Malarangeng, saya minta untuk jaga jarak. Supaya tidak ada masalah antara kedua belah pihak. Kan 02 tidak komplain ke 01 tapi ke KPU dan Bawaslu. Jadi 01 nggak usah jawab," jelas Putra.
Juru debat BPN Prabowo-Sandiaga ini menyebut akhirnya TKN Jokowi mau mundur. Putra juga menyinggung seharusnya moderator bisa menegur Jokowi yang dinilai menyerang personal Prabowo.
"Saya kasih tau 'Bim (Aria Bima) biar aja mereka komplain dulu, ini kan ke penyelenggara debat, kecuali 02 ke kursi 01'. Akhirnya mereka mau, ada (jarak) 2-3 meter lah. Pak Luhut duduk, temen-temen saya jagain," kata dia.
"Kita kan komplain karena Pak Jokowi menyerang personal. Ini debat soal negara, yang dibahas soal negara, kebijakan pemerintah, nggak ada hubungan Pak Prabowo dengan HGU, punya kolam, nggak ada hubungan dengan personal Pak Prabowo," lanjut Putra.
Politikus PAN ini juga kecewa dengan moderator yang tidak menegur Jokowi saat menyinggung soal lahan Prabowo. Menurut Putra, moderator jadi terkesan hanya bisa menegur soal batas waktu saja kepada peserta debat.
"Harusnya diingetkan. Bukan soal detiknya sudah lewat, atau ditegur kalau waktunya sudah abis. Kayak debat Trump dan Hillary Clinton, moderator langsung bicara kalau menyerang personal. Ya kayak gitu kalau moderatornya anak-anak, harusnya seperti Karni Ilyas, Andy Noya," ucapnya.
Selain soal lahan Prabowo yang disinggung Jokowi, BPN juga mengaku protes lantaran kubu nomor urut 01 tersebut karena pendukungnya membawa alat peraga ke ruangan debat. Padahal menurutnya sudah ada komitmen agar kedua belah pihak tidak membawa alat peraga.
"Aturannya tak boleh bawa alat peraga. 01 bawa peraga. Saya bilang 'nggak boleh Bim, bukannya kita nggak bisa bawa'. Kata Aria Bima 'oke itu kami tarik bang'," sebut Putra.
Soal protes BPN Prabowo, kata Putra, KPU akan mempelajarinya. "KPU menyatakan akan mempelajari ada pelanggaran apa tidak. Janji ke BPN untuk mempelajari tentang komplain ke KPU Bawaslu," tutupnya. (Elza Astari Retaduari)
Partai Demokrat tadi malam protes keras KPU yang membiarkan terjadinya serangan yg melanggar aturan. pic.twitter.com/C0nQhpFQhZ— andi arief (@AndiArief__) 18 Februari 2019