JARILANGIT.COM - Pakar Statistik UI Prof. Ronnie H. Rusli hadir di Bawaslu Untuk Bongkar Kebohongan QC Lembaga Survei, sementara itu diluar ratusan orang memadati Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat, tepatnya di depan Gedung Bawaslu RI, selepas Salat Jumat 10 Mei 2019.
Mereka menyatakan mendampingi Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi melaporkan dugaan kecurangan pemilu ke Bawaslu. Sudah lebih 540 orang petugas KPPS meninggal dunia di KPPS, dan 4000 orang petugas KPPS jatuh sakit.
Mantan Wakil Menteri Pertahanan Letjen TNI (Purn) Sjafrie turut serta bersama massa yang melakukan aksi demo di depan Gedung Bawaslu, Jumat (10/5).
Saudaraku...Jika hak rakyat dizalimi teruslah berjuang sampai Allah menghentikan. pic.twitter.com/FcFgB3zF08— Sjafrie Sjamsoeddin (@sjafriesjams) May 10, 2019
Prof Ronnie Higuchi Rusli (pakar statistik dan guru besar UI) dipanggil Bawaslu sebagai ahli kesahihan QC. Namun tak ada satu pun lembaga QC yg hadir, ada kemungkinan mereka sudah merasa takut karena boroknya akan terbongkar jika hadir.
Menariknya, kata Prof Ronnie, semua anggota Bawaslu dan KPU hanya plonga plongo melihat rumus-rumus yg ia sajikan. Tak ada yg bertanya pada Prof Ronnie.
Walhasil, Prof Ronnie rekomendasikan:
Kedepan utk pemilu/pilkada Lembaga Survey QC harus buka ke publik dan juga ke @bawaslu_RI dan @KPU_ID
1. Sumber pendanaannya.
2. Perhitungan samplingnya.
3. Person yg ambil sampling.
4. Metode perhitungan QC.
5. Post audit penggunaan dana.
Krn kepentingan publik harus terbuka.
Nah... jadi semua lembaga QC itu nggak bertanggung jawab ke publik. Giliran ditantang sang pakar, semua pada mengkeret takut dan tak berani jawab.
Jangan banyak berharaplah kecurangan dan rekayasa masif sdh di jalankan dan sdh jelas yg akan dimenangkan.
— Ronnie Higuchi Rusli (@Ronnie_Rusli) May 10, 2019
Saya sampaikan spy jngn ada salah pengertian “saya bukan pakar IT” ttpi ahli statistik (saya buat modul mata kuliah Statistik, jg Manajemen Produksi & Manajemen Inventory di program S-2 MM-FEUI & yg mengajarkan dr thn 1989-1997) lanjut menjadi Kaprodi Pascasajana th 1997-selesai.
— Ronnie Higuchi Rusli (@Ronnie_Rusli) May 11, 2019
Andrianto, relawan BPN dan aktor Aliansi Lawan Pemilu Curang (ALPC) menuturkan,ada tiga tuntutan, yang pertama, Bawaslu menyatakan bahwa di pemilu 2019 telah terjadi kecurangan.
Yang kedua, Bawaslu dan DKPP harus memecat komisioner dan anggota KPU di seluruth Indonesia, baik pusat maupun daerah-daerah, yang ketiga Bawaslu harus mempelopori penyelidikan (melalui) Tim Pencari Fakta atas meninggalnya para korban jiwa lebih 550 orang ini.
Pantauan Tempo Jalan M.H. Thamrin dari Bundaran HI menuju Patung Kuda nyaris tertutup massa. Laju kendaraan tersendat dari arah tersebut. Bunyi klakson kendaraan bersahutan mencari ruang untuk bergerak. Kemacetan langsung mengular.
Sebagian massa yang berdatangan terus meneriakkan agar pagar kawat berduri dibuka sehingga mereka bisa masuk Gedung Bawaslu. Teriakan diselingi seruan dari pelantang suara agar Bawaslu menindak kecurangan pemilu.
"Tujuan kami untuk mengawal BPN, karena sudah ditemukan banyak kecurangan. Indikasi kecurangannya terstruktur, sistematis dan massif," ujar orator unjuk rasa itu. Ia menuturkan kedatangan ke Bawaslu bukan untuk makar. "Kami di sini melakukan aksi damai." (k/edt)