JARILANGIT.COM - Polisi memastikan belum ada sel teroris yang menyusup ke dalam aksi massa kawal sidang sengketa Pilpres 2019 yang berlangsung di Jalan Medan Merdeka Barat. Kendati begitu, polisi memastikan masih bersiaga mencegah hal yang tak diinginkan terjadi.
"Sampai dengan hari ini dari informasi yang saya tanyakan ke Densus, belum ditemukan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo, Kamis (27/6).
Menurut Dedi, pengawasan masih dilakukan oleh Densus 88 dan Satgas Anti-Teror dan Radikalisme yang ada di Polda Jawa Barat, Polda Polda Lampung, Polda Metro Jaya, hingga Polda Jawa Tengah.
Adapun jaringan teroris yang masuk ke dalam pemetaan polisi terkait pengamanan MK hari ini merentang dari Jamaah Ansharut Daulah (JAD) hingga sel-sel teroris individual yang merupakan simpatisan ISIS.
Tindakan dapat diambil oleh kepolisian menyusul bukti yang dapat mereka peroleh.
"Minimal kalau misalnya terindikasi membawa benda mencurigakan, maka langkah utama adalah sterilisasi dulu agar tidak jatuh korban dalam jumlah besar," kata Dedi.
Polisi mencatat ada 15 elemen yang tergabung dalam aksi di Medan Merdeka Barat hari ini. Diperkirakan peserta yang mengikuti aksi tersebut berkisar 2.500 hingga 3.000 orang.
Sebelumnya Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko menyebut ada 30 orang terduga teroris yang masuk ke Jakarta. Moeldoko tidak menyebut siapa terduga teroris itu, hanya saja ia menegaskan orang-orang itu sudah mereka awasi pergerakannya.
"Memang ada kelompok teroris yang sudah menyiapkan diri ada 30 orang ya, sudah masuk ke Jakarta. Sudah kita lihat dan kenali, nggak usah khawatir kalau terjadi sesuatu, tinggal kita ambil aja," kata Moeldoko di gedung Bappenas, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/6). (cnn)