JARILANGIT.COM - Sepinya penumpang kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) tercermin lewat kondisi Stasiun Sudirman Baru/BNI City. Stasiun ini adalah titik awal bagi penumpang yang akan ke Bandara Soetta atau sebaliknya.
Dari pengamatan langsung pada Senin (22/7/2019), suasana stasiun selama beberapa jam. Stasiun yang mulai melayani penumpang sejak 26 Desember 2017 dan diresmikan pada 2 Januari 2018 itu didesain cukup megah.
Dengan luas area 21.748,63 meter persegi, stasiun ini menyediakan tenant-tenant seperti toko, restoran, kafe, bank dan supermarket. Lapangan parkir yang tersedia di stasiun cukup luas, dengan kapasitas 100 kendaraan.
Sayangnya, tak banyak yang memanfaatkan sederet kemewahan tersebut. Suasana lalu-lalang di area stasiun begitu kontras dengan kondisi Jalan Sudirman yang amat padat di luarnya.
Ketersediaan tenant-tenant juga tampak lesu. Para pekerjanya tak banyak direpotkan dengan permintaan pelanggan. Di sejumlah titik, masih banyak area tenant tak bertuan atau dengan kata lain belum ada minat membuka bisnis di tempat tersebut.
Kepala UPT Stasiun BNI City, Suhendar, menyebut, total tenant yang beroperasi saat ini sebanyak 8 buah. Jumlah itu tersebar di lantai 1 ada 5 unit, dan di lantai 2 ada 3 unit.
"Sekarang yang aktif totalnya 8 tenant. Kalau lihat dari fisik [bangunan stasiun], masih banyak lahan tersedia," ungkapnya.
Hanya saja, dia tidak bisa menjelaskan berapa rincian jumlah perkiraan area yang masih tersedia. Pasalnya, pembagian area untuk tenant-tenant diukur berdasarkan kontrak yang berbeda-beda.
"Kalau tenant kan sewa luasan. Hitungannya per meter, itu sesuai kebutuhan. Nanti bisa disekat-sekat lagi semi-permanen sesuai luasan lahan yang dibutuhkan," ungkapnya.
Sejauh ini, area yang masih banyak kosong terdapat di lantai kedua. Belum lama ini, dia menyebut, ada tenant yang memilih tutup karena sepi pembeli.
"Kemarin sempat ada tenant baru buka hanya beberapa bulan kemudian tutup. Mungkin karena enggak laku, waktu itu masih sepi, jadi sekarang tutup enggak buka lagi. Yang lainnya masih bertahan," katanya.
Di lansir dari cnbc, PT Railink selaku operator kereta bandara memberikan diskon harga tiket sampai 57% bagi pengguna kereta bandara. Strategi ini untuk merespons sepinya pengunjung yang menggunakan moda transportasi yang sudah berumur 1,5 tahun ini.
Diskon berlaku sejak 1 Juli 2019, khusus pembelian melalui website dan aplikasi resmi Railink sampai dengan 31 Agustus 2019.