JARILANGIT.COM - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menanggalkan pakaian khasnya, safari berwarna krem atau putih, ketika bersilaturahmi ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, pada Rabu, 24 Juli 2019. Juga tak tampak peci hitam yang kerap dikenakan di kelapanya.
Saat itu, calon presiden nomor urut 02 pada Pemilu 2019 itu memilih mengenakan batik lengan panjang motif parang. Di salah satu online shop (olshop), harga batik yang nyaris mirip dengan milik Prabowo dibanderol Rp 49 juta.
Deskripsinya adalah Batik Tulis Halus Special Order Lux. Ada juga batik tulis lainnya yang harganya senilai Rp 24 juta dengan deskripsi adalah Batik Tulis Special Order IR.
Motif parang merupakan salah satu motif batik tertua di Indonesia yang diciptakan pendiri Keraton Mataram pada abad ke-17 oleh Panembahan Senopati. Motif ini dulunya menentukan derajat bangsawan seseorang sehingga hanya boleh digunakan oleh raja dan keturunannya.
Ada banyak jenis motif batik parang yang memiliki arti berbeda-beda. Dikutip dari berbagai sumber, secara simbol, motif batik parang memiliki makna filosofis manusia yang tidak pernah menyerah dalam mengarungi kehidupan. Layaknya ombak yang tak pernah berhenti bergulung.
Desainer Itang Yunaz menjelaskan, batik yang dipakai Prabowo Subianto merupakan pengembangan dari motif batik yang ada. "Itu motif parang barong kawung dengan gurdo. Zaman dulu parang barong hanya dipakai oleh raja, artinya kekuasaan yang luas, kawung adalah simbol rakyat, dan gurdo adalah simbol negara," jelasnya.
Motif batik parang, lanjut Itang Yunaz, sarat akan makna. "Parang berasal dari kata pereng yang artinya lereng atau tebing. Motif ini digambarkan dengan huruf S yang saling terkait satu sama lain," beber dia.
Lantas, mengapa batik parang yang dikenakan Prabowo Subianto tersebut begitu istimewa dan mahal? Berikut ini ulasannya :
1. Dibuat dengan canting khusus
Menurut COO Alleira Batik, Zakaria Hamzah batik parang yang dikenakan Prabowo disebut-sebut memiliki harga mencapai hampir Rp 50 juta karena proses pembuatannya yang sangat khusus. "Kalau batik seharga itu biasanya batik tulis dengan warna alam dan proses batik halus dengan canting khusus," jelasnya.
2. Proses pembuatan setahun
Salah satu pendiri batik ready to wear yang digandrungi kalangan high end itu juga mengungkapkan, batik tersebut berharga mahal karena proses pembuatannya pun bisa memakan waktu lama. "Proses pembuatan bisa sampai satu tahun per potong," terang Zakaria Hamzah.
3. Diburu kolektor
Batik tulis motif parang dengan pewarna alami berbahan kain sutera semakin diminati penggemar dan kolektor busana kendati harganya mahal. Karena itu, tak heran kalau Prabowo Subianto memilih batik tersebut untuk dikenakannya saat bertemu presiden ke-5 RI.
“Biasanya memang bahan yang dipakai Sutra ATBM, untuk harga tersebut biasanya yang suka kolektor. Dan, menurut saya (Prabowo Subianto) seperti itu (kolektor batik)” tutur Zakaria Hamzah.
Selain Prabowo, Megawati juga memakai batik parang dalam pertemuan yang disebut-sebut diinisiasi Kepala BIN Komjen Pol Budi Gunawan. Saat itu, Mega juga menggunakan motif batik bernuansa peranakan dengan tambahan motif parang dalam ‘piring’ berukuran kecil. Ibunda Puan Maharani itu tampil lebih berwarna dengan paduan merah dan kuning.
Nah, Anda tertarik memiliki batik parang seperti yang dipakai Prabowo Subianto dan Megawati?
(Ngopi bareng)