JARILANGIT.COM - Manuver Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan dan Menteri BUMN, Rini Soemarno menjadi dilema tersendiri bagi Presiden Joko Widodo untuk mempertahankan dua nama itu dalam kabinet kerja jilid II.
Luhut menjadi sorotan setelah kantor PT Pertamina pindah ke perkantoran miliknya di Gedung Sopo Del, Jakarta Selatan. Sementara Rini, dia tampak cuci tangan dengan masalah defisit yang dialami perusahaan plat merah Krakatau Steel dan beberapa permasalahn yang tengah dihadapi beberapa perusahaan plat merah lainnya.
"Saya melihatnya adalah dilema bagi Jokowi, dilema satu sisi dua orang ini Rini dan Luhut itu sangat identik untuk Jokowi, orang nilai mereka Jokowi banget," ujar Pengamat Politik, Adi Prayitno kepada Kantor Berita RMOL, Jumat (2/8).
Adi menyebut sejauh ini kerja Luhut dan Rini sesuai dengan kemauan Jokowi. Sebagai pembantu presiden, dua nama itu mampu memberikan rasa aman dan nyaman sebagai pelayan bagi Jokowi.
"Dua orang itu memberikan rasa aman bagi Jokowi, loyalitas ditunjukkan baik secara politik dan kinerja, keidentikan ini yang saya kira agak susah untuk melepaskan sosok Rini dan Luhut sebagai orang yang tidak dekat dengan Jokowi," jelasnya.
Tetapi, lanjut akademisi UIN Jakarta ini, dengan manuver di akhir periode semacam itu. Maka perlu kedewasaan Jokowi untuk mempertimbangkan kinerja dan etika dari Luhut dan Rini untuk dipertahankan sebagai menteri atau menggantikan dengan orang baru.
"Apakah manuver ini akan menghilangkan kesan baik di awal yang sudah dibangun atau tidak, di sini butuh kematangan Jokowi untuk menentukan sikap," tukasnya.