Selama hampir dua pekan terakhir demonstrasi mahasiswa, pelajar, juga masyarakat silih berganti terjadi di Ibu Kota. Tapi cuma demo mahasiswa yang pertama, 19 September lalu, yang benar-benar menyedot perhatian publik sekaligus elite politik.
Demo-demo setelah itu lebih banyak dicueki. Apalagi kepolisian sudah memiliki strategi untuk meredam : mencegat mereka di jalan-jalan menuju gedung DPR. Bentrokan selalu terjadi karena pendemo ingin mendekati gedung DPR/MPR.
Akibatnya, lalu-lintas terjadi di sekitar wilayah Senayan pun macet parah seperti yang terjadi ada Senin sore, 30 September 2019. Jalur kereta api jurusan Tanah Abang –Tangerang pun terganggu lagi demo, terputus di wilayah Palmerah, dekat gedung DPR.
Dihujani gas air mata
Hingga petang, bahkan malam, demo masih terjadi di sekitar kawasan gedung DPR. Pada sekitar pukul 18.00 WIB, pendemo sempat mundur ke arah Semanggi dan JCC setelah terdengar bunyi tembakan gas air mata sekitar pukul 18.00. "Mundur-mundur," teriak massa, Senin petang, 30 September 2019.
Sebagian demonstran membalas gas air mata dengan melontarkan kembang api. Asap membumbung di jalan Gatot Subroto. Isu mereka masih soal Rancangan KUHP, RUU Pemasyarakatan dan RUU Pertanahan. Pendemo juga mendesak Presiden Jokowi membatalkan Revisi UU KPK.
Selain di Jalan Gatot Subroto di depan gedung DPR, pendemo juga terkonsetrasi di titik titik lain seperti kawasan Palmerah, Jalan Gerbang Pemuda, flay over Slipi, dan Penjompongan.
DPR Siap-siap Dilantik
Di tengah demo itu, ada acara gladi resik pelantikan anggota DPR, DPD, dan MPR periode 2019-2024 yang akan diadakan besok, 1 Oktober 2019. Gladi resik itu hanya diikuti dua orang, yakni anggota tertua dan termuda.
Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar mengatakan anggota lainnya diminta tak usah mengikuti gladi resik dengan alasan keamanan. "Itu (keamanan) juga salah satu pertimbangan. Kami sepakati setelah koordinasi keamanan tadi pagi, buat gladi sore ini tidak melibatkan anggota supaya lebih efektif dan efisien waktunya," kata Indra di Kompleks Parlemen, Senayan, 30 September 2019
Anggota Komisi Pemilihan Umum Wahyu Setiawan juga memastikan pelantikan caleg terpilih diadakan di gedung DPR/MPR dan tidak dipindah di tempat lain.
Jokowi Mikir Konser Musik
Di tengah demo itu, kegiatan Jokowi antara lain menerima sejumlah musisi yang akan mengisi konser kebangsaan bertajuk "Persatuan Indonesia dan Perdamaian". Konser ini akan dilaksanakan di Buperta Cibubur pada 18-20 Oktober 2019 dan Presiden diminta hadir.
"Masyarakat yang mau datang 'monggo' langsung ke lokasi. Ada yang dimulai dari jam 10.00 pagi, ada yang dari siang. Itu acara tiga hari," kata kata penggagas konser, Raiden Soedjono, usai bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor.
Konser lintas genre itu digelar gratis sebagai bentuk kontribusi para musisi dalam menguatkan persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kondisi politik dan hukum yang tengah bergejolak. Musisi yang terlibat dalam acara ini antara lain Ahmad Albar, Ian Antono, Agus Wisman, Ikke Nurdjanah, Sandhy Sandoro, dan Siti Badriah. ***
Anas Muhaimin
Penulis Indonesiana