JARILANGIT.COM - Lazimnya, selama ini yang kita manfaatkan dari tawon adalah madunya. Belakangan, muncul temuan bahwa sengatan tawon pun bisa bermanfaat buat terapi. Tetapi memakan sarang tawon dan anak-anaknya yang menyerupai belatung besar itu, barangkali baru bagi sebagian besar kalangan.
Namun datanglah ke Desa Lemahbang Kulon, Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur. Di sebuah warung sederhana milik Bu Misnah, kita bisa menemukan botok tawon yang ternyata banyak juga pecintanya.
Bu Misnah memasak sedikitnya 10 kilogram sarang tawon (dan ulat-ulatnya). Ada penjual sarang tawon yang dibeli dari pedagang yang setiap hari mengantar sarang-sarang itu.
“Tetapi selalu saja kurang. Hanya untuk menambah lebih dari 10 kg, saya masih pikir-pikir,” kata Bu Misnah.
Proses memasaknya sederhana. Sarang tawon berisi ulat-ulatnya itu dipotong-potong dalam lempengan kecil. Lempengan itulah yang dimasukkan ke dalam pincukan daun pisang, sebagaimana layaknya orang membuat pepesan.
Botok tawon masakan Bu Misnah |
Entah mengapa, larva tawon itu tidak dikeluarkan satu persatu dari sarangnya. “Bumbunya lombok, gula merah, asam, tomat dan bawang merah. Setelah itu dikukus. Kalau daunnya sudah layu, itu sudah matang,”kata Bu Misnah saat ditanya proses pembuatan botok tawonnya yang kini terkenal hingga luar Banyuwangi.
Berkaitan dengan rasa yang coba ia pertahankan sejak ayahnya menjual botok tahun 1981, hingga kini Bu Misnah tetap menggunakan kayu bakar. “Resepnya juga ndak saya ubah, tetap saya pertahankan begitu,” kata dia.
Mau tahu rasanya ? Begitu pincukan panas itu dibuka, yang meruap adalah uap panas berbau harum yang mengisyaratkan rasa lezat dan gurih. Rasa itu terbukti manakala kita nikmati larva-larva itu sendok demi sendok. Tentu saja, pada sendok pertama keraguan masih kuat mencoba menghalangi saya.
Tapi setelah perjalanan jauh untuk membuktikan kelezatan botok larva, masak saya mundur justru manakala botok telah berada di piring pas di depan saya ?
Untuk Rp 14 ribu yang saya keluarkan buat sepincuk botok dan nasi, kenikmatan yang didapatkan berkali-kali lebih daripada yang dibayarkan.
Botok larva tawon benar-benar enak, lezat dan gurih. Rasanya segurih laron, hanya gurihnya lebih terasa karena ukuran larva yang lebih besar. Tentang manfaatnya selain menghapus lapar, larva tawon penuh protein.
Selain itu, konon ada manfaat lain makanan yang sedikit ganjil ini. “Bagus buat laki-laki, Mas. Mantaplah,” kata Bu Misnah, seraya terkekeh. (Beny Hendro)