Mie Ayam Cak Sahid harga Rp 1000 per bungkus, cukup untuk mengganjal perut
Mie Ayam Cak Sahid harga Rp 1000 per bungkus, cukup untuk mengganjal perut

Mie Ayam Cak Sahid harga Rp 1000 per bungkus, cukup untuk mengganjal perut

Salah satu pelanggan mengaku “Lumayan mie ayam bikinan Cak Sahid ini, rasanya enak dan murmer"(murah meriah)



JARILANGIT.COM - Sahid (42) warga Dusun Krajan, Desa Ampel, Kecamatan Wuluhan Kabupaten Jember Jawa Timur, nekat menjual mie ayam buatannya per bungkus seharga Rp 1.000. Dirinya pun berkeliling dari satu sekolah dan mengelilingi perkampungan untuk menjajakan dagangannya itu.

Sahid pun beralasan, mie ayam yang dijualnya juga sebagai bentuk kepedulian dirinya untuk memberikan makanan sehat bagi anak-anak SD dan TK itu. Karena meskipun menjual dengan harga murah, mie ayam yang dibuat sendiri bersama dengan istrinya itu berbahan alami dan tanpa pengawet buatan.

Ditemui saat menjajakan dagangannya di desa setempat tidak jauh dari rumahnya, Sahid mengaku telah berjualan mie ayam tersebut sejak 3 tahun lalu. “Saya sengaja jual mie ayam ini seribuan. Karena kalau harganya Rp 2.000 per bungkus atau lebih mahal, susah lakunya. Kan pembelinya anak SD dan TK,” kata Sahid saat dikonfirmasi.

Biasanya per hari, dirinya dibantu sang istri membuat mie ayam menjadi 70 hingga 80 bungkus kecil. Sebelum berkumandang Adzan Subuh, Sahid mulai memasak mie ayamnya itu. “Bahannya tepung terigu untuk bahan mienya, kemudian ada acar, cincangan daging ayam, dan sayur sawi yang diolah. Untuk berapa kilonya menakar bahan-bahan itu, rahasia,” katanya dengan tersenyum.

Olahan itu pun sebelum pukul 7 pagi sudah siap, dan terbungkus dengan rapi dengan ukuran kecil-kecil. “Setelah siap, saya langsung berangkat keliling jualan. Alhamdulillah biasanya sebelum jam 12 siang sudah habis,” ungkapnya.

Sahid menyampaikan, dirinya menjajakan dagangannya berkeliling sekolah, perkampungan, dan kalau masih belum habis dilanjutkan sampai sore hari ke Tempat Pendidikan Al Quran (TPA) di masjid atau musola setempat.

“Kalau tanggal merah seperti hari ini, ya hanya ke kampung-kampung atau TPA. Alhamdulillah selalu habis. Mungkin karena murah itu,” tukasnya.

Terkadang dirinya pun juga membuat mie ayam untuk pesanan. “Biasanya untuk acara tahlilan, atau arisan. Kalau di sekolah untuk makanan sehat,” ucapnya. Karena bahan-bahan mie ayamnya alami dan tidak menggunakan bahan pengawet.

Sementara itu, Yadi salah satu pelanggan mengaku senang dengan mie ayam buatan Sahid itu. “Lumayan mie ayam bikinan Cak Sahid ini, rasanya enak dan murmer (murah meriah). Seribu rupiah sudah makan mie ayam. Memang isinya tidak banyak, tapi lumayan masih ada jajanan sehat murah,” katanya.

Per bungkus, kata Yadi, isinya cukup untuk mengganjal perut. “Isinya mie, acar ukuran kecil ada 3 biji, lombok sebiji, juga cincangan ayam gitu. Terus sayur sawi potongan kecil, enak banget rasanya,” tandasnya. (Muhammad Hatta/FN)

* Foto : Sahid saat menjajakan dagangan mie ayamnya di kampung-kampung.
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.