JARILANGIT.COM - Partai Demokrat (PD) menyebut Waketum Gerindra Arief Poyuono bukan orang penting. Membalas pernyataan PD, Poyuono mengatakan dialah yang membatalkan dipilihnya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres Prabowo Subianto.
"Tahu apa kader Demokrat tentang saya di Gerindra. Wong AHY saja bisa saya check out dari cawapresnya Prabowo kok," ujar Poyuono kepada detikcom, Senin (13/5/2019).
Nama AHY memang sempat masuk bursa cawapres Prabowo, meski akhirnya Sandiaga Uno-lah yang terpilih sebagai pasangan Ketum Gerindra itu di Pilpres 2019. Poyuono pun kembali menyerang Demokrat.
"Untung aja Demokrat nggak jadi gelandangan di Pilpres 2019 alias diterima untuk mengusung capres-cawapres. Kalau nggak, jadi gelandangan kayak Aswatama di Bharatayudha pada tahun 2024 alias nggak boleh ikut pemilu," tuturnya.
Poyuono disebut bukan orang penting di partainya. Untuk itu, Demokrat mengaku tak mau terlalu mendengarkan Poyuono yang 'mengusir' partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu dari koalisi Prabowo-Sandiaga.
"Lah memang saya bukan orang penting di Gerindra. Memang kenapa kalau bukan orang penting? Masalah bagi Demokrat? Saya cuma punya kepentingan Prabowo-Sandi menang aja," kata Poyuono.
Demokrat pun menyoroti soal Poyuono yang tak pernah ada di rumah pemenangan Prabowo-Sandiaga di Rumah Kertanegara. Poyouno mengaku memang jarang datang ke kediaman Prabowo yang dijadikan posko pemenangan tersebut.
"Jarang dong. Ngapain di Kertanegara terus. Kerja, kerja memenangkan Gerindra dan Prabowo-Sandi," ucapnya.
Poyouno kembali meminta Demokrat keluar dari Koalisi Indonesia Adil dan Makmur. Pernyataannya ini sebagai balasan dari manuver Demokrat yang menyebut ada setan gundul yang menyesatkan Prabowo terkait klaim kemenangan 62%. (det)