Nasdem Terus Rayu Risma ikut Pilkada DKI Jakarta 2022 Agar Masalah Sampah Tuntas
Nasdem Terus Rayu Risma ikut Pilkada DKI Jakarta 2022 Agar Masalah Sampah Tuntas

Nasdem Terus Rayu Risma ikut Pilkada DKI Jakarta 2022 Agar Masalah Sampah Tuntas

Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini terselesaikan kalau Pilkada yang akan datang bu Risma pindah ke Jakarta



JARILANGIT.COM - Bukan sekali dua kali nama Tri Rismaharini muncul menjelang Pilkada DKI Jakarta. Namun, hingga saat ini Wali Kota Surabaya dua periode itu belum juga berniat pindah mengurus Ibu Kota Negara. Entah saat masa jabatannya selesai pada 2021 mendatang.

Belakangan, nama Risma kembali muncul terkait Pilkada DKI Jakarta 2022. Adalah Ketua Fraksi NasDem DPRD DKI Bestari Barus yang menanyakan kesediaan Risma untuk ikut bertarung dalam Pilkada DKI.

Hal ini disampaikan langsung Bestari dalam acara studi banding di Balai Kota Surabaya, Senin (29/7). Bestari menilak sosok Risma sangat tepat untuk menyelesaikan sejumlah masalah di Jakarta yang belum tuntas.

“Apakah ibu Risma mau kita boyong ke Jakarta dalam waktu dekat? Masalah sampah ini terselesaikan kalau Pilkada yang akan datang bu Risma pindah ke Jakarta,” ungkap Bestari yang disambut riuhan tepuk tangan para peserta studi banding.

Menanggapi permintaan Bestari, Risma tak menolak tapi juga tak mengiyakan. Risma hanya menyebut bahwa dirinya bahkan tak pernah berdoa untuk minta jadi Wali Kota Surabaya. Tapi ternyata Tuhan mengatur dirinya untuk jadi orang nomor satu di Surabaya dalam dua periode.

“Saya sampaikan, nanti Tuhan lah mengatur ini. Dua kali jadi Wali Kota Surabaya, saya tidak pernah meminta. Doa saja enggak berani, pasti enggak percaya toh?” ungkap Risma, usai menjadi pembicara dalam seminar Katadata Forum, di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (31/7).

Risma melanjutkan, malam sebelum hari pemilihan, dirinya tidak pernah berdoa dan meminta untuk bisa menjadi wali kota di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur itu.

“Enggak berani (berdoa), besoknya mau pemilihan saya minta enggak jadi, karena berat. Berat tanggungjawabnya,” imbuhnya. seperti dilansir dari rmol.

Bagi mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya ini, tanggung jawab sebagai wali kota sangatlah besar. Sehingga jika ada kesalahan dalam kepemimpinannya maka yang menanggung risiko adalah warganya.

“Jabatan itu berat. Kepala daerah itu cuma satu, kalau saya salah maka yang menanggung risikonya adalah warga saya. Saya tidak mau warga saya menderita karena kesalahan saya, makanya saya tidak berani,” paparnya.

“Makanya saya sampaikan suara rakyat itu suara Tuhan. Makanya saya tidak berani, bagaimana mungkin saya berani nantang suara Tuhan? Biarlah nanti Tuhan yang menggariskan saya mau seperti apa,” tandasnya.
 
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.