JARILANGIT.COM - Jokowi mengatakan dalam lima tahun ke depan, dirinya akan fokus mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, reformasi birokrasi, membuka investasi seluas-luasnya, serta penggunaan APBN yang fokus dan terukur.
Jokowi mengaku juga akan mengawal langsung reformasi birokrasi, terutama yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat dan perizinan. Bahkan, mantan gubernur DKI Jakarta itu tak segan mencopot pejabat yang masih bandel dan lelet dalam memberikan pelayanan.
"Akan saya ikuti, dan saya pastikan akan saya potong (birokrasi yang berbelit). Kalau pejabatnya masih bandel, masih lelet dalam memberikan pelayanan perizinan, betul-betul akan saya copot detik itu juga," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan CNN TV, di Istana Merdeka, Kamis (15/8).
Meskipun demikian, Jokowi mengatakan beban dirinya memimpin RI pada periode kedua semakin berat. Kondisi global, seperti geopolitik dan geoekonomi, adalah beberapa faktor yang ia anggap menjadi tekanan ketika ingin mengambil kebijakan.
Di sisi lain, Jokowi juga tak ingin bangsa Indonesia terpengaruh ideologi dari luar yang bertentangan denga Pancasila. Menurutnya, tak ada tempat bagi ideologi yang mengandung radikalisme dan intelorensi untuk berkembang di Bumi Pertiwi. Berikut tanya jawab Jokowi dua hari menjelang Hari Kemerdekaan RI :
Pada periode kedua ini, Anda lebih rileks, lebih tanpa beban atau justru bebannya menjadi dua kali lipat lebih besar?
Yang jelas beban akan semakin berat karena memang situasi ekonomi global sedang tidak pasti, sedang tidak menentu. sehingga betul-betul ini apa mematangkan, mendetailkan program ke depan itu harus betul-betul selalu terus disesuaikan. Karena perubahan zaman, perubahan geopolitik, geoekonomi yang sering kita tidak duga, sering banyak negara itu terkejut-kejut.
Apakah ada kejutan atau yang istimewa dalam kabinet Anda di periode ke dua dengan kondisi tantangan global seperti ini?
Ya, kita harus merespons, kita harus respons era disrupsi seperti ini harus direspons. Artinya apa? Yang ada di kabinet nanti harus betul-betul mengerti bahwa ini era disrupsi, semuanya harus direspons dengan cepat, regulasi dikejar dengan cepat, kemudian kebijakan-kebijakan diputuskan dengan cepat, karena memang perubahan ini terus-menerus dan akan terus terjadi.
Karena tadi sekali lagi perubahan geopolitik, perubahan geoekonomi yang satu negara bisa mempengaruhi negara yang lain
Untuk merespons perubahan yang cepat itu, apakah nanti ada sosok anak muda di kabinet Anda? Benar sampai ada yang 25 tahun?
Bisa, bisa nanti dilihat saja. Tapi sekali lagi, muda bukan mudanya saja, memiliki kemampuan, ada track record, rekam jejak yang jelas, memiliki kemampuan manajerial yang kuat, mampu mengeksekusi program dan mampu mengeksekusi apabila ada masalah-masalah bangsa yang harus segera diselesaikan.
Inspirasi Anda mengangkat menteri muda dari mana?
Ya sekali lagi, apa ini era yang dinamis seperti ini yang bisa merespons dengan cepat ya memang kita harus akui anak-anak muda. Sekarang kan banyak juga perdana menteri yang muda-muda misalnya di New Zaeland, Kanada, Perancis mulai umur 34,35,36 (tahun). Dan itu di kelas (tingkat) perdana menteri, presiden. Di menteri pun kenapa tidak di umur 25,30,35 (tahun) katanya