JARILNAGIT.COM - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana melaporkan Ustaz Yahya Waloni ke polisi terkait ceramahnya yang dianggap menyerang bakal cawapres Ma'ruf Amin dan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) TGH Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang.
"Kami akan mengambil langkah hukum untuk memproses itu," ujar Karding di Gedung High End, Jakarta, Senin (17/9).
Karding menuturkan pernyataan yang disampaikan oleh Waloni dalam sebuah ceramah tersebut berbahaya. Ceramah itu, kata dia, membuat kader PKB, NU, hingga santri marah.
Karding merasa heran dengan kepribadian Waloni yang tidak menggambarkan statusnya sebagai Ustaz. Ia menyebut Waloni sebagai sosok yang kasar karena menyerang sesama muslim, ulama, hingga tokoh masyarakat.
"Kami susah meredam masyarakat di bawah. PKB, NU, dan santri-santri pada marah," ujarnya.
Video ceramah ustaz Yahya Waloni yang bertendensi menyerang Kiai Ma'ruf dan TGB viral di media sosial. Pidatonya yang berdurasi sekitar 10 menit diposting dalam akun YouTube 'Cahaya Tauhid'.
Dalam video yang diposting sejak 11 September 2018 itu tampak Yahya tengah berceramah di depan mimbar. Tidak diketahui kapan dan lokasi ceramahnya
Dia mempelesetkan nama TGB dengan 'Tuan Guru Bajingan'. Kemudian Yahya menyebut Kiai Ma'ruf sudah uzur dan akan mati.
Karding menilai sosok seperti Waloni tidak boleh dibiarkan berada di Indonesia karena dapat merusak persatuan dan persaudaraan masyarakat.
"Orang-orang seperti ini tidak boleh banyak di Indonesia karena itu merusak," ujarnya.
Sementara itu, ia enggan menduga pernyataan Waloni bagian dari pilihan politiknya di Pilpres 2019. Jika hal tersebut benar, ia meminta pihak terkait untuk menertibkan Waloni.
"Kalau benar itu dari sana kami minta itu ditertibkan. Kalau tidak kami akan mengambil tindakan hukum," ujar Karding.
Ketua PBNU sekaligus Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebelumnya juga mengecam ceramah Waloni. Dia mengaku miris mendengarkan video viral ceramah Ustaz Yahya Waloni yang menyerang Ma'ruf Amin dan Tuan Guru Bajang.
"Seorang ustaz bicaranya tidak terkontrol bahkan mengeluarkan kata-kata yang sungguh tidak mendidik," kata Gus Ipul di Surabaya, Minggu (16/9).
Gus Ipul mengatakan perbedaan politik dalam Pilpres 2019 tidak berarti menjadi alasan menciptakan permusuhan. Dia berharap Yahya Waloni segera meminta maaf karena telah menyinggung tokoh seperti Ma'ruf Amin dan TGB. (CNN)
Kabar terbaru...
Front Pembela Pancasila & NKRI akan Laporkan Ustadz Yahya Waloni ke Polisi
Ustadz Yahya Waloni akan dilaporkan ke polisi atas dugaan melakukan ujaran kebencian dan menghina agama lain. “Kami sudah pelajari ceramah saudara Yahya Waloni isinya ujaran kebencian dan menghina agama lain,” kata Ketua Front Pembela Pancasila dan NKRI Budi Sanjaya dalam pernyataan kepada suaranasional, Jumat (23/8/2019).
Menurut Budi, laporan Ustadz Yahya Waloni bukan kriminalisasi terhadap ulama. “Ini murni penegakan hukum,” ungkapnya. Kata Budi Sanjaya, Ustadz Yahya Waloni beberapa kali dilaporkan polisi tetapi belum ada tindak lanjut. “Semoga laporan kali ini segera diproses pihak kepolisian,” papar Budi Sanjaya.
Budi Sanjaya berharap, polisi segera menetapkan tersangka Ustadz Yahya setelah dilaporkan Front Pembela Pancasila dan NKRI. “Sebelum masuk pengadilan, dijebloskan penjara dulu,” pungkasnya.
Simak Video ceramah panas Ustadz Waloni :