JARILANGIT.COM - Walhi DKI menyayangkan sikap Gubernur Jakarta Anies Baswedan yang hingga kini belum melakukan upaya respons cepat dalam menanggulangi pencemaran udara di ibu kota.
Ribut-ribut antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Pemprov DKI kembali memanas. Perkaranya sama dengan masalah ribut beberapa waktu lalu: mencari solusi atas buruknya kualitas udara di Jakarta. BPPT merespons wacana Pemprov DKI Jakarta yang ingin menggunakan tanaman lidah mertua di gedung-gedung perkantoran di ibu kota.
Namun, langkah tersebut dinilai tidak tepat. Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC) BPPT Tri Handoko Seto menyatakan Pemprov DKI sebaiknya juga menanam tumbuhan yang lebih besar agar mampu menyerap zat polutan. Penanaman pohon ini menjadi faktor pembersih polusi udara di ibu kota. Demikian kutipan dari tirto...
Nah setelah ada prolog tentang pencemaran udara yang parah, maka munculah
Produksi Bus Listrik, Perusahaan Milik Moeldoko Gandeng China
Indonesia kini mulai mengikuti perkembangan transportasi modern. Diam-diam, ada sebuah perusahaan nasional yang mampu memproduksi bus listrik yang diklaim produksi Indonesia. Nama perusahaan tersebut adalah PT Mobil Anak Indonesia (MAB).
Ada dua prototype bus listrik yang sudah mereka produksi dan diperkenalkan ke publik pada gelaran acara GAIKINDO Commercial Vehicle Expo pada 1-4 Maret 2018 di JCC Senayan. Bus listrik ini rencananya akan dioperasikan di sisi utara dan barat Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten.
PT MAB merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang transportasi. Saat ini PT MAB telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan transportasi asal China yaitu China Trustful yang berpusat di Shanghai.
Presiden Direktur PT MAB, Mayjen (Purn) Leonard, mengatakan bahwa produksi bus listrik memang perusahaan mulai memproduksi bus listrik untuk masyarakat luas.
“Gini, kalau kita masuk ke mobil pribadi itu saingannya dengan luar dan kemudian kegunaannya juga belum banyak. Kita mulai dari transportasi massal dulu. Kita mulai dengan bus, dan bus itu pasarnya banyak misalnya di segmen pemerintah saja itu sudah angkutan karyawan antar jemput karyawan,” ujarnya saat ditemui di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (3/3). Seperti dilansir dari kumparan
Ia menambahkan, untuk pabrik perakitan MAB berada di Subang, Jawa Barat. Meski demikian dia mengakui masih ada komponen bus listrik yang harus diimpor dari China seperti baterai dan mesin.
“Kita pakai new armada itu kita tempel. Kita punya tempat (perakitan) di Subang. Ini semua rancangan dan bangun mulai dari casis sampai jadi body kita mainkan di situ,” tuturnya.
Dia mengatakan tidak menutup kemungkinan PT MAB akan memproduksi mobil listrik. Namun untuk saat ini pihaknya masih akan fokus pada bus. Di sisi yang lain, PT MAB ternyata didirikan oleh Jenderal (Purn) Moeldoko. Sementara itu jabatan Direktur Teknik PT MAB dipegang oleh Bambang Tri Sasongko.
“Approach buyers dari bus kota, bisa jadi seperti Damri, kita pendekatan ke pemerintahan dulu,” pungkasnya. (edt)