JARILANGIT.COM - Bukan menjadi rahasia lagi kontestasi politik membutuhkan biaya yang tinggi. Menjelang Pilkada 2020, untuk mencalonkan diri sebagai Bupati Sukabumi disebut harus memiliki kocek sedikitnya Rp 10 miliar.
Mahalnya biaya Pilkada terjadi lantaran pesta demokrasi ini dilakukan secara langsung dan berimbas pada biaya yang cukup besar.
"Untuk Kabupaten Sukabumi tidak kurang dari Rp 10 miliar. Bahkan bisa lebih. Sebab menghitung biaya yang dibutuhkan," ujar pengamat politik Munandi Saleh seperti dilansir dari RMOLJabar, Rabu (9/10).
Biaya besar tersebut untuk berbagai bentuk sosialisasi. Mulai dari pencetakan baliho, atribut, kaos, flyer, dan lainnnya.
"Jumlah pemilih di Kabupaten Sukabumi sekitar 1,8 juta. Ditambah ada 47 Kecamatan dan 386 Desa," ucapnya.
Untuk biaya saksi saja cukup besar. Jika satu orang dianggarkan Rp 100 ribu, maka anggarannya mencapai ratusan juta. Mengacu pada Pilgub lalu, jumlah TPS di Kabupaten Sukabumi mencapai 4018, memerlukan anggaran sebesar Rp 401.800.000.
"Kabupaten Sukabumi jarak antar TPS-nya cukup jauh. Bisa lebih besar anggarannya," ungkapnya.
Hal itu belum ditambah biaya kampanye. Oleh karenanya memerlukan cost yang besar untuk menjadi pemimpin di Kabupaten Sukabumi.
"Pantas memerlukan biaya besar. Calon harus mempersiapkan anggaran miliaran," pungkasnya.