JARILANGIT.COM - Dugaan makar yang disematkan kepada Eks Danjen Kopassus, Mayjen (Purn) Soenarko dinilai tidak masuk logika. Pihak Kepolisian disarankan untuk membuka secara adil kasus tersebut.
Hal itu disampaikan oleh Eks Pangdam Jaya yang juga Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letjen (Purn) Sutioyoso, saat menjadi bintang tamu program E-Talkshow TVOne, Jumat (14/6) kemarin.
Dalam kesempatan tersebut, Wahyu Muryadi selaku pemandu acara meminta tanggapan pria yang akrab disapa Bang Yos itu mengenai kasus yang menimpa Soenarko.
Menjawab itu, Bang Yos mengaku mengenal sosok Soenarko. Pasalnya, ia dan Soenarko dan sejumlah tokoh lain seperti Prabowo Subianto dan Luhut Binsar Panjaitan sama-sama bagian dari unit militer, Kopassus.
"Saya kenal karena itu anak buah saya dulu, kita sama sama baret merah masa ngga kenal. Waktu saya komandan di sana, Soenarko letnan pangkatnya," ujar Bang Yos.
Bang Yos menjelaskan, personel Kopassus dari angkatan ke angkatan saling mengenal, bahkan akrab secara emosional. Hal itu karena Kopassus adalah unit kecil, sehingga antar anggota sering bertemu.
"Kembali ke Soenarko tadi, agak enggak masuk logika gitu dia menyelundupkan senjata," tegas Bang Yos.
Bang Yos menilai, sangat wajar bagi Soenarko yang seorang komandan kemudian memiliki senjata rampasan dari Aceh untuk koleksi.
"Tetapi kalau dia menggunakan untuk sesuatu yang katakan mengarah ke makar itu kok ... Ya saya kenal manusia-manusia itu ,pasukan kita sudah dilatih dengan komitmennya sangat tinggi terhadap negeri ini gitu lho. Masa melakukan hal seperti itu," imbuh Eks Gubernur DKI Jakarta ini.
Lebih lanjut, Bang Yos mengaku sempat melihat rekaman video Soenarko yang disangkakan mengarah kepada rencana makar. Hanya saja, Bang Yos menilai hal itu diucapkan Soenarko dengan nada halus. Ia juga mempertanyakan apakah pernyataan dalam video itu sudah bisa disebut makar seperti dalam undang-undang atau belum
"Itu kalau dalam undang-undang apakah itu sudah nyangkut ke makar yang seperti itu? Kita yang fair saja lah, yang jelas saja," tandasnya.
Wahyu Muryadi kemudian menanyakan pendapat Bang Yos apakah pernyataan Soenarko dalam rekaman itu sudah bisa dikatakan sebagai makar atau belum.
"Ya kalau hanya begitu ya menurut saya tidak sih, wong itu kan aspirasi," jawab Bang Yos.
Bang Yos menegaskan, dirinya sepakat siapapun yang terbukti bersalah harus dihukum sebagaimana mestinya. Namun ia mewanti-wanti jangan sampai ada unsur mencari-cari kesalahan dalam prosesnya.
"Nanti kan masih ada pengadilan dan pemeriksaan, Soenarko juga diberi hak untuk memberikan penjelasan, bukan sepihak," tegas Bang Yos.
"Saya setuju siapapun yang bersalah harus dihukum, tetapi jangan dicari-cari. Yang fair saja, salahnya ini dan seterusnya," pungkasnya. (rmo)