Foto-foto memilukan muncul dari seekor gajah yang sangat kurus, di mana tulang rusuk tubuhnya sampai terlihat. Dan mirisnya lagi, gajah ini kerap tampil dalam sebuah parade dan dibalut dalam kostum festival.
Gajah bernama Tikiiri berjenis kelamin betina, dan sudah berumur 70 tahun. Dan parahnya lagi, gajah betina ini masih bekerja dengan 60 gajah lainnya, untuk Festival Perahera di Sri Lanka tahun ini. Meskipun tubuhnya lemah dan kesehatan terganggu.
Lalu bagaimana reaksi masyarakat usai melihat foto-foto memilukan dirinya yang menjadi viral di dunia maya? Dan apakah ada kampanye untuk menyelamatkan dirinya dari 'penyiksaan' tersebut?
Festival Perahera yang menampilkan binatang berkostum
Dikutip dari dailymail.co.uk, festival Buddha yang berlangsung selama sepuluh hari ini, menampilkan binatang-binatang yang didekorasi bersama dengan segudang pemain termasuk penari, pemain sulap, pemadam kebakaran dan musisi.
Sementara foto-foto mengerikan Tikiiri yang dibagikan oleh Save Elephant Foundation ini dilakukan untuk menandai Hari Gajah Sedunia, yang berlangsung pada hari Senin 12 Agustus.
"Tikiri bergabung dalam pawai pagi-pagi sekali sampai larut malam setiap malam selama sepuluh malam berturut-turut, di tengah-tengah kebisingan, kembang api, dan asap," kata yayasan itu.
"Dia berjalan beberapa kilometer setiap malam sehingga orang-orang akan merasa diberkati selama upacara," tambah mereka.
Sementara Tikiiri terlihat glamor untuk penonton festival dengan gaun seluruh tubuhnya yang gemerlapan, kostum tersebut menutupi kenyataan yang melelahkan.
"Tidak ada yang melihat tubuh kurusnya atau kondisinya yang melemah, karena kostumnya," tulis yayasan itu.
Air mata gajah kurus dalam festival tahunan
Tidak ada yang melihat air mata di matanya, terluka oleh lampu-lampu terang yang menghiasi topengnya. Tidak ada yang melihat kesulitannya melangkah, ketika kakinya dibelenggu oleh rantai pendek saat dia berjalan.
"Baaimana kita dapat menyebut [festival] ini suatu berkah, atau sesuatu yang suci, jika kita membuat hidup orang lain menderita?," tambah mereka.
Organisasi itu mengatakan, Tikiiri bekerja untuk 'Kuil gigi di kota Kandy' dan mendesak pemirsa untuk 'menulis surat kepada Perdana Menteri Sri Lanka untuk mengakhiri kekejaman ini'.
"Kita tidak bisa membawa dunia yang damai kepada gajah jika kita masih berpikir bahwa gambar ini dapat diterima," tambah mereka.
Reaksi warganet melihat foto gajah kurus viral
Mereka yang melihat foto-foto mengatakan 'patah hati' oleh perlakuan buruk kepada Tikiiri.
Untuk membuat makhluk cantik ini diperlakukan dan digunakan dengan cara tercela menunjukkan bahwa, manusia benar-benar berpikir mereka adalah ras unggul. Ini harus dihentikan dan mereka akan menulis surat kepada pemerintah Sri Lanka.
Salah satu komentar menyebutkan: "Ini sangat mengerikan - saya meneteskan air mata. Wanita cantik ini perlu tempat perlindungan untuk menjalani sisa hidupnya. Ini menghancurkan hati saya."
Organisasi nirlaba, Save Elephant Foundation, berfokus pada penyediaan perawatan untuk populasi gajah tawanan Thailand.
Perusahaan ini didirikan oleh Sangdeaun Lek Chailert, yang mulai mengadvokasi kesejahteraan gajah di Asia. Dilakukannya karena kecintaannya pada simbol nasional negara tersebut, dan kekhawatiran tentang spesies yang terancam punah.
Yayasan ini mengelola Taman Alam Gajah - tempat perlindungan di Chiang Mai, Thailand Utara - di antara sejumlah proyek lainnya.
World Animal Protection memperkirakan, 3.000 gajah digunakan untuk hiburan di seluruh Asia, dengan 77 persen diperlakukan secara tidak manusiawi.
Jutaan orang mengunjungi Thailand setiap tahun, dan banyak di antara mereka yang tertarik pergi ke tempat-tempat wisata dengan mengendarai gajah, menyaksikan mereka melakukan trik dan memberi makan.