Karena banyak yang sedang euphoria dengan Jokowi dan memuji kelebihannya sehingga elektabilitasnya tinggi maka saya tidak perlu membahas KELEBIHAN/ KEKUATAN Jokowi. Saya hanya ingin kupas kelemahannya, biar kita semua waspada dalam memilih pemimpin. Kita wajib kritisi karena kita tidak mau lagi terulang kepemimpinan yang penuh citra tapi minim prestasi.
Secara singkat saya ingin ulas 6 kelemahan JOKOWI yaitu :
MAU JADI WAYANG DARI SKENARIO PENIPUAN
TIDAK KOMIT DAN TIDAK KONSISTEN
TIDAK MENGUKUR DIRI DAN AMBISIUS
TERINDIKASI TIDAK BERSIH DARI KORUPSI
BERPOTENSI TIDAK SETIA /BERKHIANAT(?)
BAHASA TUBUHNYA TIDAK MENUNJUKKAN SEBAGAI PEMIMPIN NEGARA YANG BERKARAKTER KUAT
1. MAU JADI WAYANG DARI SKENARIO PENIPUAN.
Sulit untuk dibantah bahwa popularitasnya didongkrak oleh “proyek ESEMKA”. Proyek ini menaikkan citranya sebagai NASIONALIS, karena pesan yang dikirim ke publik adalah bahwa ia mencintai produksi nasional dan karya anak bangsa. Padahal kalau ditelusuri secara moral, ESEMKA itu PENIPUAN BESAR kepada publik.
Karena Jokowi tidak care lagi setelah jadi Gubernur. Padahal spirit nasionalisme pada ESEMKA itulah yg bangkitkan simpati dan euphoria publik. Setelah jadi Gubernur tidak bicara lagi tentang nasib ESEMKA dan gagasan nasionalisme lainnya.
MOBIL ESEMKA itu proyek abal-abal dan mestinya sudah dari awal disadari oleh Jokowi dan TIMnya bahwa sudah banyak yang berjuang untuk mobnas gagal : ada Tommy Soeharto, ada Bakrie, ada BPPT, ada Rahmad Gobel(?), ada Sinivasan Texmaco, ada Bambang Trihatmojo, ada MR 90 bahkan LIPI. Semua mereka GAGAL, tidak kuat hadapi cengkraman JEPANG.
Pengaruh dan lobby Jepang dalam industri tersebut SANGAT KUAT. Tak bisa digoyang. Saya yakin TIM Jokowi tahu itu. Mengapa dipublikasi dengan luar biasa dengan tokohnya JOKOWI? Disitulah unsur PENIPUANNYA. Hanya untuk rebut CITRA dan PUBLIKASI serta pesan NASIONALISMENYA. Demi popularitas JOKOWI yang dibiayai para cukong-cukong dan ahli strateginya.
Memang ujungnya ESEMKA jadi urusan Pemerintah Pusat, tapi pernahkah JOKOWI tengok atau minimal tanya ke Pemerintah Pusat nasib ESEMKA? Bahkan kalau perlu Jokowi demonstratif pakai terus ESEMKA sebagai mobil dinas di Jakarta? Mogok sekalipun orang akan tetap support mobil tersebut. Kalau Jokowi serius dan sungguh-sungguh nasionalis.
Tetapi itu tidak dilakukan karena memang target utamanya cuma menaikkan popularitas untuk meraih Jabatan Gubernur dan sekarang mau jadi Presiden.
2. TIDAK KOMIT DAN TIDAK KONSISTEN.
3. TIDAK MENGUKUR DIRI DAN AMBISIUS.
Track record Jokowi sebenarnya biasa saja. Tapi digelembungkan oleh media massa yang disuppot dana sutradaranya sehingga seolah dia superman yang hebat. Sehingga mengalahkan para pejuang dan petarung nasional yang telah sekian lama berjuang untuk Indonesia.
Kalau dia bijak pasti dengan rendah hati dia perkaya diri dengan pengalaman sebagai Gubernur Jakarta. Karena banyak hal yang belum kita tahu tentang visinya, kemampuannya memimpin kota besar seperti Jakarta, kenegarawanannya dan terutama nyalinya untuk berhadapan dengan kekuatan pemodal dan kapitalis asing yang memperbudak bangsa ini.
Ternyata dibalik “keluguannya” dia menyimpan ambisi dan ditangkap publik sebagai ambisius.
4. TERINDIKASI TIDAK BERSIH DARI KORUPSI.
Kasus bis impor untuk Transjakarta yang sangat kental KKNnya dan sekarang sedang diselidiki KEJAGUNG mengindikasikan bahwa Jokowi pemimpin yang lemah dalam kontrol manajemen sehingga terjadi korupsi besar. Dia tidak bisa lepas tanggung jawab atas kasus tersebut.
5. BERPOTENSI TIDAK SETIA/ BERKHIANAT(?).
Dari tulisan-tulisan yang kita baca tampaknya Jokowi berpotensi berkhianat termasuk kepada majikannya. Keluhan dari orang-orang dekat Pak JK (tentang proyek Monorail) atau keluhan dari orang orang dekat Prabowo yang ikut membiayai Jokowi meraih jabatan Gubernur, terdapat kesan bahwa Jokowi tidak tepati janji dan tidak setia serta dianggap berkhianat. Sehingga ada analisis bhwa dia berpotensi berkhianat kepada keluarga Bung Karno juga.
6. BAHASA TUBUHNYA TIDAK MENUNJUKKAN SEBAGAI PEMIMPIN NEGARA YANG BERKARAKTER KUAT.
Kalau Jokowi jadi Presiden banyak teman yang meragukan Jokowi akan melawan pendiktean oleh asing dan para mafia kekuasaan. Dia diduga akan cendrung menurut (manut) pada kehendak TUANNYA. Majalah TIME pun meragukan Jokowi.
Demikianlah catatan saya tentang Jokowi, demi kebaikan bangsa dan negara saya tulis ini, namun sebagai manusia saya mohon maaf kalau pengamatan/analisis saya keliru.
Penulis:
M Hatta Taliwang
Pengamat Politik dari Institut Ekonomi Politik Soekarno–Hatta (IEPSH)
Source: satunegeri.com
* Catatan : Artikel diatas dilansir dari halaman kabarnet, setelah ditelusuri, ada sebagian link pada artikel terebut (media mainstream), sebagai penguat tulisan-nya, sudah di hapus, maka kami hilangan link yang menuju media tadi dengan tidak mengurangi maksud dari penulis artikel ini