JARILANGIT.COM - Sebelumnya ramai diberitakan Ridwan Kamil mengikuti jejak Jokowi ingin memindahkan Ibu kota Jawa Barat yang berkedudukan di kota Bandung ke daerah lain, ternyata ide pemindahan itu mendapat dukungan dari mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, menurutnya, pemindahan itu cukup mendesak karena Kota Bandung sudah sesak.
“Bandung padat, harus ada sebuah ikhtiar. Tidak mengurangi apa kehebatan Kota Bandung, tapi kita menambah dengan cara membuat kawasan baru, melahirkan kota baru,” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Jumat, 30 Agustus 2019.
Kota Bandung, katanya, kini dihuni penduduk yang jumlahnya melebihi kapasitas sebagaimana kota itu dirancang dahulu. Bandung awalnya dirancang ideal dihuni 750 orang sampai 1 juta orang. “Sekarang sudah 2,5 juta, sudah melampaui kapasitas itu,” tuturnya.
“Pada posisi seperti ini,” dia berpendapat, “memang diperlukan pemecahan kepadatan penduduk, jadi jauh sebelum persoalan pindah”.
Tiga wilayah, yaitu Tegalluar di Kabupaten Bandung, Walini di Kabupaten Bandung Barat, dan kawasan utara Jawa Barat dikaji untuk menjadi pengganti Kota Bandung.
Aher menjelaskan salah satu pilihan, Walini, karena wilayah itu di tengah-tengah antara Bandung dan Jakarta. “Saat itu terpikirkan oleh kita, merancang dengan sejumlah pihak untuk membentuk kota baru di kawasan Walini, yang sekarang tempat pusat kereta cepat,” katanya.
Ibu kota Jawa Barat direncanakan dipindahkan dari Kota Bandung, karena kota itu dianggap sudah tidak lagi efisien melayani pusat pemerintahan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menjelaskan rencana tersebut sedang dikaji setelah diresmikan dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat.
“Dikaji dulu di beberapa lokasi, ada di Tegalluar, di Walini (Bandung Barat) atau Rebana juga. Karena secara fisik, Kota Bandung juga sama dengan Jakarta, sudah tidak cocok lagi untuk melayani pusat pemerintahan,” ujar Ridwan di Bandung, Kamis, 29 Agustus 2019. (viva/hor)