Memiliki Kandungan Minyak Menggiurkan, Blok Rokan, Diatawarkan ke Asing
Memiliki Kandungan Minyak Menggiurkan, Blok Rokan, Diatawarkan ke Asing

Memiliki Kandungan Minyak Menggiurkan, Blok Rokan, Diatawarkan ke Asing

Langkah pelepasan saham dipertimbangkan Pertamina untuk meningkatkan produksi di blok-blok tersebut, sekaligus mengukur kemampuan perusahaan dalam hal pendanaan




5. Dugaan pertimbangan politik dalam Blok Rokan

Biaya yang mahal dan waktu yang berdekatan dengan Pilpres 2019 memunculkan sejumlah dugaan adanya pertimbangan politik dalam Blok Rokan ini. Saat kampanye menjelang Pilpres 2014, Joko Widodo (Jokowi) pernah berjanji akan membesarkan Pertamina guna bisa mengungguli Petronas (Malaysia) dan mampu bersaing secara global.

Untuk itu, dukungan akan diberikan dalam bentuk kebijakan, permodalan, strategi bisnis, kemampuan teknis, dan budaya perusahaan, dll. Targetnya, Pertamina dapat berkontribusi terhadap produksi minyak dalam negeri lebih dari 50 persen dalam waktu lima tahun. Selain itu, Pertamina juga ditargetkan menjadi perusahaan energi bertaraf internasional, serta menjadi kebanggaan seluruh bangsa Indonesia.

Pemerintah Indonesia sendiri membantah adanya pertimbangan politik di balik penunjukan PT Pertamina sebagai pengelola Blok Rokan di Riau. Pengamat menganggap keputusan itu membawa implikasi politik menjelang pemilu presiden.

"Masa jatuh temponya dekat atau berada di tahun politik, di mana isu nasionalisme itu menjadi isu politik yang sangat kental," kata Fabby Tumiwa, pengamat energi dari ?Institute for Essential Services Reform, kepada BBC News Indonesia, Kamis (2/08).

Dan, menurut Fabby, pemerintahan Joko Widodo "sudah berhitung" bahwa keputusan memenangkan proposal PT Pertamina sebagai pengelola blok migas terbesar di Indonesia itu tidak sepenuhnya terlepas dari pertimbangan politik.

"Ini tidak hanya kasus Rokan, tapi juga kasus yang lain. yang memang secara bersamaan, seperti Freeport (di Papua)," ujarnya.

Dalam keterangan terpisah, Staf Khusus Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Hadi Djuraid --dalam cuitan di Twitter menampik adanya pertimbangan politik, termasuk tekanan publik, terkait keputusan pemerintah menyerahkan pengelolaan blok migas kepada Pertamina.

"Parameter yang digunakan adalah ekonomi dan bisnis dalam kerangka kepentingan nasional, bukan parameter politik tekanan publik, dan lain-lain. Yang dipilih adalah proposal yang paling memberi nilai lebih dan keuntungan maksimal bagi negara," jelasnya.
  42
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.