Modus Operandi Rentenir Online Menjebak Mangsa
Modus Operandi Rentenir Online Menjebak Mangsa

Modus Operandi Rentenir Online Menjebak Mangsa

Ada Ribuan aduan nasabah pinjaman online yang mengeluh kena jeratan bunga yang tiba-tiba menggunung. Bahkan ada penagih yang bilang ke peminjam: sudah deh saya beli kamu saja, kamu tari telanjang nanti utangmu saya anggap lunas



Artikel ini cukup panjang, oleh karena itu kami bagi dalam beberapa bagian agar tak bosan dibaca dan tersampaikan maksud dari penulisan ceritanya..

Perusahaan pinjaman online terus tumbuh kendati pemerintah semakin banyak membekukan aplikasi ilegal. Intimidasi dan bunga pinjaman gila-gilaan.

Fintech ilegal memakai ekosistem Google untuk menjangkau pengguna jaringan selular. Apakah mungkin pemerintah dan Google menciptakan sistem deteksi fintech ilegal sebelum masuk ke ekosistem Playstore? Sebab pemerintah memberikan data fintech legal ke Google sebagai acuan saat mengizinkan aplikasi di Playstore...

Ide tersebut sudah kami bahas dengan Google Indonesia, namun Google mempunyai kebijakan untuk tidak melarang inovasi, dan semua pihak bisa mengunggah aplikasi, kecuali aplikasi itu melanggar ketentuan Google Play Store di antaranya pornografi, virus, dan lain-lain. Perlu dipikirkan membuat aplikasi yang bisa mendeteksi secara dini munculnya aplikasi fintech ilegal, sehingga bisa langsung terblokir sebelum ada masyarakat yang mengunduh. Kami tetap bekerja sama dengan Google dan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk melakukan monitoring aplikasi fintech ilegal ini untuk dilakukan pemblokiran.

Benarkah ada fintech tadinya ilegal jadi legal?

Kami tidak punya datanya. Pada dasarnya apabila perusahaan ingin melakukan kegiatan usaha di bidang peer-to-peer lending, sepanjang memenuhi ketentuan, perusahaan tersebut bisa melakukan kegiatan usahanya setelah terdaftar atau berizin dari OJK. Fintech ilegal masuk daftar hitam sehingga tidak akan mendapatkan izin, karena sudah melanggar ketentuan.

Apa yang paling bahaya dari fintech ilegal: pencucian uang, penyalahgunaan data dan identitas nasabah, atau penggunaan pinjaman untuk pendanaan terorisme?

Semuanya bahaya. Tentu tidak dapat dikesampingkan pentingnya pengendalian pencegahan pencucian uang dan pendanaan terorisme dengan perlindungan konsumen. Tindakan fintech ilegal ini tidak memenuhi ketentuan, sehingga rentan merugikan banyak pihak. Dalam kejahatan pencucian uang dan pendanaan terorisme, aliran dananya tak diketahui karena tidak ada screening dan laporan kegiatan dari entitas itu.

Selain itu, konsumen dirugikan karena datanya sering disalahgunakan. Oleh karena itu keberadaan fintech ilegal ini harus kita atasi terutama dengan peran serta masyarakat untuk tidak meminjam dari fintech ilegal. Dengan demikian mereka tidak mendapatkan nasabah dan dengan sendirinya akan tutup. (investigasi)

  95
Pilih sistem komentar sesuai akun anda ▼
Blogger

No comments

» Komentar anda sangat berguna untuk peningkatan mutu artikel
» Terima kasih bagi yang sudah menulis komentar.